Menjadi pendonor kadaver adalah keputusan yang penuh keikhlasan, di dalam prosesnya melibatkan pengorbanan diri yang lebih besar daripada ego pribadi; demi kepentingan ilmu pengetahuan dan bangsa.
Buku ini adalah sebuah memoar yang menyentuh tentang perjalanan hidup, cinta, dan pengorbanan seorang istri yang merelakan jenazah suaminya untuk menjadi bagian dari ilmu pengetahuan. Bukan hanya tentang suami penulis, tetapi juga tentang pengorbanan pribadi penulis sendiri di masa depan, yang berencana untuk mengikuti jejak suaminya, yang setelah wafat, tubuhnya diwakafkan sebagai kadaver untuk kepentingan pembelajaran mahasiswa kedokteran.
Mengapa memilih langkah yang tak biasa ini? Apa makna “Rumah Masa Depan”? Buku ini menggali lebih dalam tentang filosofi hidup dan mati, serta pentingnya memberi manfaat kepada generasi mendatang. Dengan latar belakang emosional dan inspiratif, penulis berbagi tentang kenangan, nilai, dan keputusan besar yang mereka ambil untuk berkontribusi pada pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Dilengkapi dengan refleksi mendalam dan cerita pribadi yang penuh hikmah, “Rumah Masa Depan Kami” mengajak pembaca untuk merenungkan makna hidup, pengabdian, dan keteladanan dalam menghadapi kematian. Buku ini sangat relevan untuk mahasiswa kedokteran, para pendidik, dan siapa saja yang ingin memahami pentingnya kontribusi bagi ilmu pengetahuan yang abadi.
Ulasan
Belum ada ulasan.