DI TERAS RUMAH
di teras rumah
tanah berbagi hujan
tempat berkisah
hujan mengalir
membasuh debam rindu
tertahan waktu
jalanan basah
simpang menyulam bimbang
tersisa bayang
daun terjatuh
membawa lebam luruh
yang tak tersentuh
figura lama
mengembalikan luka
: kau yang tiada
Menulis bagi Hidar bukanlah sekadar menata kata, melainkan cara untuk menyimpan jejak kegelisahan dan kerentanan yang sering ia temui pada wajah-wajah di sekitarnya. Dari ruang kelas, jalan kecil, hingga kesunyian yang datang tiba-tiba, ia belajar bahwa manusia kerap tidak selesai dibaca, selalu menyimpan sudut yang jarang terliput. Baginya, menulis puisi adalah cara lain untuk merawat yang rapuh, sekaligus mendengar ulang suara-suara yang hampir hilang. Bisa disapa melalui instagram: @hiidars








Ulasan
Belum ada ulasan.