Wayang, bagi orang Jawa, tidak lain adalah kehidupan itu sendiri. Kehidupan pewayangan, di samping menjadi tontonan, juga telah menjadi pandangan hidup masyarakatnya. Demikian juga yang dialami oleh Suminto A. Sayuti, dalam puisi-puisi ini, wayang telah menjadi struktur hidup puisi melalui idiom, peribahasa, metafora, karakter, hingga tokoh-tokoh puitiknya.
Puisi-puisi ini akan menandai kepenyairan Suminto A. Sayuti sebagai pribadi yang menyukai dunia karawitan (sebagai penabuh gamelan) dan telah lama digelutinya.
Ulasan
Belum ada ulasan.