Imigran Muslim di Amerika Serikat telah lama hidup di antara dua budaya, dua negara, dan dua latar belakang sosial yang berbeda. Menjadi seorang “imigran” dan “Muslim” di negara Barat dan Kristen seperti Amerika mendorong mereka untuk mewujudkan sebuah konsep penting dalam teori identitas yang disebut “identitas yang ditandai” (marked identity) dan “identitas yang tidak ditandai” (unmarked identity).
Fenomena ini menarik untuk dikaji secara sosiologis. Pertanyaan-pertanyaan yang perlu diajukan adalah: Bagaimana para imigran Muslim di Amerika Serikat harus menampilkan diri mereka dalam kehidupan sehari-hari, dalam menghadapi stigma buruk, stereotip negatif dan Islamofobia yang dominan? Bagaimana identitas diri dan identitas sosial imigran Muslim di Amerika ditampilkan dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda (dalam ruang dan waktu)? Apakah imigran Muslim di Amerika mengonstruksi identitas sosial mereka dengan cara yang homolog, seragam, dan kontekstual? Apakah imigran Muslim di Amerika memiliki semacam tipologi identitas, yang berbeda-beda, dan jika ya, tipologi identitas apa saja yang mungkin dikonstruksi oleh para imigran Muslim di Amerika?
Dengan menggunakan sejumlah kerangka teoritis terbaru tentang identitas, khususnya dari Erving Goffman, Wayne Brekhus, Arpad Szakolczai, dan Japonica Brown-Saracino, buku ini mengkaji secara mendalam fenomena representasi diri dan strategi negosiasi identitas para imigran Muslim di Amerika Serikat. Sejumlah konsep kunci yang digunakan dalam buku ini antara lain: representasi identitas, strategi negosiasi identitas, penandaan sosial, tipologi identitas, gramatika identitas, kondisi liminal, identitas liminal, dan geografi moral identitas. Adapun lokasi penelitian dalam buku ini adalah di sebuah kota kecil di Midwestern, Amerika Serikat, sebuah lokus di mana beberapa komunitas imigran Muslim dari berbagai negara dengan berbagai latar belakang identitas bertemu.
Ulasan
Belum ada ulasan.